Rabu, 09 Januari 2008

Bu Eko dan Telor Asin

Hari ini Selasa, 8 Januari 2008. Sekitar jam 12 dengan menggunakan 4 mobil kami berangkat menuju rumah bu Eko di kawasan Jomblang. Rombongan pertama bersama pak Rico naik Kuda berangkat duluan. Rombongan kedua berdelapan berangkat dengan Xenia Hitam. Kami mampir dulu ke Sequis Semarang 1 di Sriwijaya untuk menjemput Mr. Nugie. Jadilah kami ber-9 di Xenia. Wah full pressed body jadinya. Lalu muncul satu pertanyaan dari mbak Yani, “Pak Nug kok mentel, pakai acara disuruh njemput segala?” Wah, biar pak Nug yang njawab ya. He…he…ha…tsyi….! (wahing)

Tapi asyik lho. Jamnya kan sudah menunjuk waktu makan siang. Gerombolan cacing sudah pada demo di dalam perut. Yang kebayang kan masakannya bu Eko, yang kondang lazis. Pasti mak nyuzz gitu loch. Sekitar 5 menit kemudian sampailah di rumah bu Eko. Kita parkir di depan Bale. Ternyata sudah ada Grand Livina-nya mbak Nad, yang ditungguin pak Eko, the driver. Bukan suaminya bu Eko lho. Suami bu Eko kan pak Tanto. Iya kan bu Eko? (lho…, malah nanya!)

Nah itu dia, si Telor Asin. Xenia-nya bu Eko sudah parkir di garasi. Setelah ngeluz mobil barunya bu Eko yang jelas muluz (baru je…), langsung aja kami disambut sohibul bait dan dipersilakan masuk. Setelah bersalaman dengan bu Eko & husband, serta Fahmi dan Ajeng, the children, kami dipersilakan duduk. Di dalam sudah ada jeng Nad & Afiq, the son. “Wah maaf, saya sudah makan duluan, karena sudah dari tadi”, kata jeng Nad. O pantas, ada sebagian dari tengkleng yang menghiasi sudut bibir. (Nggak ding, bercanda mbak Nad. Suerrr…)

Lalu datanglah pak Rico, the Branch Manager, beserta rekan-rekan Dewi-Narsogi-Elsa. Lihatlah Mr. Son, yang oleh nasabahnya dipanggil Sogi, karena memang mirip Sogi Indraduaja bintang Extravaganza. Belum lagi acara dimulai, sudah bawa piring isi nasi dan sate. Kayaknya memang bawaan lahir ya. Lihat saja bagian perutnya, saya khawatir dia lebih dulu melahirkan dari pada mbak Kun yang sekarang sudah 5 bulan.

Setelah pak Rico memberi ular-ular sebentar, saya didaulat sohibul bait untuk memberikan doa. Dan segera saja meluncur sebaris doa paket komplit. “Ya Allah, ya robbi, jadikanlah kami semua yang hadir di rumah bu Eko dan pak Tanto sebagai insan yang pandai mensyukuri segala nikmat yang telah Engkau berikan. Jadikanlah kami agen-agen Sequislife Semarang 2 yang rajin dan disiplin sehingga bisa mencapai prestasi seperti yang kami rencanakan……..dst…….dst. Amin.

“Wah doane luar biasa, komplit. Sampai pak Rico disebut-sebut ben sehat terus,” komentar Mr. BM. Wah lagi, ini acara yang sudah ditunggu-tunggu. Dan tumpukan piring segera menyusut karena sudah diambil rekan-rekan dan diisi berbagai menu yang sudah dipersiapkan. Ada sate, ada tempe. Ada sup jamur (yang lazis abizz) dan tengkleng (yang kurang mamahane, apa karena rekan-rekan ngambilnya agak banyakan ya?) Pokoke uenak lah.
Mr. Son sampai keluar komentar, “Wah enake mengko kekahan anakku, pesen bu Eko wae yo pak Whis”. Lha nggawene wae arang-arang kok wis ngrembuk kekahan. Buat desertnya ada tape ketan hijau. Buat snack, ada burger tape ketan hitam. Jangan bingung, ini sebetulnya gemblong (jadah) yang ditumpuk dan ditengahnya diisi tape ketan hitam. Belum pernah nyoba? Nanti pesen bu Eko ya. Kalau di Kaliurang sana, jadah ditumpuk dan ditengahnya diisi tempe bacemnya mbah Carik. Enak juga lho.

“Wis bar to pak? Bar mangan balik to?. Aku ono janjian bar iki.” He…he…, wak Cuk ki. Yo sabar to, kok ngetokke le dangsah. Bar madang, kesah (lungo). Padahal Mr. Nugie lagi kemlekaren karena kekenyangan. Tapi cik Meme lagi asyik menikmati tengkleng lho di pojokan sana. Habis doi datang belakangan karena tadi di kantor masih presentasi ke pak Doni. Tadi closing cik Meme?

Jadilah trus kita pamitan sekalian. Balik kantor lagi, kerja lagi. Ya Allah, terima kasih atas nikmat yang Engkau berikan melalui nikmat kami bersantap. Melalui nikmat kami berkeluarga di Semarang2. Berikanlah kami kekuatan dan kedisiplinan dalam mensosialisasikan manfaat asuransi dan memberikan pelayanan terbaik untuk semua nasabah kami. Amin. Bu Eko, terima kasih atas hidangan yang disediakan ya. Semoga mobil barunya barokah buat semuanya. Demikianlah hikayat bu Eko dan Telor Asin.